Pages

Kamis, 06 November 2014

Budidaya Tanaman Hidroponik



/
Cara menanam hidroponik telah dikenal sejak lama, bahkan semakin populer selama beberapa tahun terakhir. Salah satu kelebihan bercocok tanam dengan teknik hidroponik adalah pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat sekitar 30 hingga 50 persen dibandingkan menanam dengan media tanah. Hasil yang didapatkan juga relatif lebih banyak. Ada beberapa hal yang menyebabkan menanam hidroponik lebih unggul daripada teknik penanaman lain, salah satunya adalah oksigen ekstra yang terdapat di dalam media pertumbuhan membantu akar tanaman tumbuh lebih cepat. Semakin banyak kadar oksigen di dalam akar, semakin cepat pula penyerapan nutrisinya. Oleh sebab itu pertumbuhan tanaman juga menjadi lebih cepat. Nutrisi yang diberikan akan langsung menyatu dengan air dan diserap oleh tumbuhan. Tumbuhan tidak perlu lagi mencari-cari nutrisi seperti jika menanam dengan tanah. Jenis tanaman yang dibudidayakan dalam sistem hidroponik ini adalah tanaman budidaya seperti sayuran daun dan buah, serta bunga. Kelebihan lain dari teknik menanam hidroponik adalah tumbuhan lebih kuat terhadap serangan berbagai jenis penyakit, seperti hama dan jamur.

Media Penanaman
Anda harus memilih media tanam yang tepat agar akar tanaman mendapatkan udara yang cukup. Ada berbagai media tanam yang bisa diterapkan untuk sistem hidroponik. Salah satu contohnya adalah media yang cepat mengalirkan air dan air seperti hidrocorn atau serpihan-serpihan sangat baik untuk tipe sistem aliran. Karena bentuknya yang berongga memungkinkan oksigen untuk mengalir lebih banyak di dalam media. Ini akan membuat akar tanaman penuh dengan oksigen dan membantu penyerapan nutrisi. Kedua media ini bisa dipakai berulang-ulang, namun hydrocorn biasanya lebih awet.
Media lain yang bisa anda coba adalah rockwool, ini adalah media tanam yng dibuat dari bebatuan vulkanis dan batu kapur. Pembuatan media ini adalah dengan melelehkan bahan pada suhu tinggi, kemudian lelehan tersebut dipintal menggunakan alat khusus, seperti proses pembuatan kapas. Setelah itu bahan dibentuk menjadi kotak atau lembaran-lembaran. Kelebihan dari media tanam ini adalah mampu menahan air 10-14 kali lebih banyak dan 20% udara. Namun kelemahannya adalah bahan ini memiliki pH sekitar 7.8 sehingga bisa menaikkan PH dari nutrisi yang kita berikan pada tanaman. Saat menanam dengan media ini, anda harus memberikan perhatian lebih terutama masalah pH. Bahan lain yang juga dipakai untuk menanam hidroponik adalah perlit, vermikulit, dan beberapa macam pasir. 

Beberapa macam sistem hidroponik
Hidroponik sendiri, sampai saat ini sudah dikembangkan menjadi beberapa macam. Yaitu, Aeroponik, NFT,  Rakit apung, Wick, Ebb and Flow, dan Fertigasi.
  •           Wick
Sistem hidroponik menggunakan sumbu yang dipasangkan ke media/pot tanaman, sumbu ini berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi dari bawah (penampung) ke atas (akar tanaman). Sistem ini merupakan sistem yang paling mudah, dan murah, dan sangat cocok untuk tahap belajar.                                                                                                   
wick
Wick
  •          Rakit Apung
Dikenal dengan istilah Raft system, FHS (Floating Hydroponic System), atau Water culture system. Prinsip sistem hidroponik ini yaitu tanaman ditanam dalam keadaan diapungkan tepat di atas larutan nutrisi, biasanya menggunakan styrofoam sebagai penopangnya. Sistem ini menggunakan aerator (semacam alat pemompa udara) yang dialirkan di dalam larutan nutrisi, bertujuan untuk memberi pasokan udara pada akar tanaman.
rakit-apung
Rakit Apung
  •          NFT (Nutrient Film Technique)
Sistem hidroponik dengan pemberian nutrisi berupa aliran air yang tipis. Aliran tipis ini dialirkan sepanjang perakaran tanaman, dan biasanya dialirkan (menggunakan pompa air) dengan jangka dan jeda waktu tertentu, sehingga aliran nutrisi dan udara akan terus tersirkulasi dengan seimbang.
nft
NFT (Nutrient Film Technique)
  •          Ebb and Flow
Sistem hidroponik ini juga dikenal dengan istilah Flood and Drain system, atau sistem pasang surut. Maksudnya, tanaman dialiri nutrisi pada waktu tertentu (pasang), kemudian nutrisi dialirkan keluar pada waktu tertentu (surut).
ebb-and-flow
Ebb and Flow
  •          Fertigasi
Sering dikenal dengan istilah Drip irrigation atau irigasi tetes. Sistem hidroponik ini menggunakan prinsip irigasi tetes untuk mengalirkan nutrisinya. Yaitu aliran nutrisi dialirkan melalui selang irigasi dan disiramkan pada tanaman dalam bentuk tetesan air (menggunakan dripper) yang sudah diatur dalam selang waktu tertentu, sehingga nutrisi yang dialirkan bisa optimal dan memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Pada sistem ini, aliran nutrisi dialirkan secara terbuka, artinya larutan nutrisi tidak dialirkan kembali ke bak penampung, sehingga pengaturan waktu dan frekuensi penyiraman sangat diperlukan dan dilakukan secara cermat agar pemberian nutrisi dapat efisien tanpa ada nutrisi yang terbuang. Sistem ini biasanya digunakan pada tanaman sayuran buah (tomat, paprika, cabe, terong, dll) yang memiliki ukuran yang tinggi dan cukup lebat.
fertigasi
Fertigasi
  •           Aeroponik
Sistem hidroponik dengan posisi tanaman dalam keadaan menggantung, pemberian nutrisi menggunakan sprayer nozzle/kabut. Kabut disemprotkan pada bagian akar sehingga terserap oleh akar tanaman dalam bentuk partikel-partikel mikro. Sistem ini merupakan sistem yang paling canggih saat ini, serta harga peralatan-peralatannya pun cukup mahal.
aeroponik
Aeroponik
Nutrisi Untuk Tumbuh
Setelah memilih media tanam yang tepat, selanjutnya anda harus memilih nutrisi untuk tumbuh kembang tanaman anda. Nutrisi yang diberikan pada tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik sama saja dengan nutrisi untuk budidaya dengan tanah. Anda bisa mendapatkan nutrisi ini di toko-toko khusus hidroponik. Kebanyakan nutrisi ini dijual dalam bentuk konsentrat, jadi anda perlu menambahkan 1 galon air untuk setiap 2-4 sendok teh nutrisi. Produk ini biasanya memiliki bentuk cair dan terbagi atas 2 macam, nutrisi untuk pertumbuhan, dan nutrisi untuk pembungaan. Nutrisi dalam bentuk cair biasanya lebih mahal, namun lebih mudah dipergunakan. Selain itu nutrisi ini lebih mudah larut dalam air dan beberapa sudah ditambahkan dengan penjaga PH.

Pengaturan pH
Kebanyakan tanaman hidroponik tumbuh dengan baik dalam pH 5.8 hingga 6.8. Sedangkan pH terbaik adalah 6.3. Saat menanam tumbuhan dengan hidroponik, kita jadi lebih mudah mengecek pH air dibandingkan dengan jika kita menanam tumbuhan dengan media tanah. Anda bisa mengukur pH dengan kertas indikator pH yang banyak dijual di toko-toko. Mengukur pH sangat mudah namun juga merupakan proses terpenting dalam budidaya hidroponik. Jika pH di bawah rata-rata, silakan tambahkan larutan potas untuk menaikkannya. Sedangkan untuk menurunkan pH, anda bisa memakai asam fosfat.

Manfaat Hidroponik
1. Pemakaian pupuk yang lebih hemat.
2. Pemakaian air yang lebih efisien.
3. Tenaga yang dibutuhkan lebih sedikit.
4. Dapat menjadi solusi pada budidaya di lahan yang sempit.
5. Produksi tanaman persatuan luas lebih banyak, karena biasa dilakuakan secara vertical.
6. Mempunyai nilai tersendiri karena bersifat organik.
7. Mempunyai nilai seni dan bisa berinovasi dan berkreasi sendiri.

Sumber:
http://dispertan.kaltimprov.go.id/artikel-76-cara-menanam-tumbuhan-dengan-hidroponik.html, Diakses tanggal 7 November 2014, Pukul 07.00 WIB.

http://rumahhydroponic.blogspot.com/2013/11/manfaat-menanam-secara-hidroponik.html, Diakses tanggal 7 November 2014, Pukul 07.35 WIB.

http://heejao.com/blog/artikel/mengenal-hidroponik, Diakses tanggal 7 November 2014, Pukul 07.50 WIB.

Nama : Bio Gama R
NIM   : 13448
Golongan Kelompok : B4/1


1 komentar:

  1. Anastry Galuh Khusika
    13/350778/PN/13416
    INHAL dari golongan B3

    Nilai - nilai Penyuluhan:
    1. Sumber Teknologi
    Dalam artikel tersebut, teknologi atau ide inovasi berasal dari teknologi yang sebelumnya sudah ada, tetapi belum diterapkan oleh masyarakat secara maksimal.Tidak dicantumkan secara jelas darimana sumber ide/teknologi berasal di dalam artikel.
    2. Sasaran
    Sasaran dari artikel tersebut terbagi menjadi dua, yaitu sasaran langsung dan sasaan tidak lngsung. Sasaran langsung meliputi orang atau kelompok yang diharapkan menerima manfaat langsung dari penyuluhan tersebut, antara lain petani hidroponik dan masyarakat perkotaan. Sedangkan sasaran tidak langsung merupakan orang atau kelompok yang diharapkan tidak hanya mampu mendapatkan manfaat secara langsung dari penyuluhan tersebut, tetapi juga mampu menyebarluaskan isi informasi yang didapat. Sasaran tidak langsung melipui peneliti lain, perusahaan benih, dan penyuluh.
    3. Manfaat
    Diharapkan setelah membaca artikel penyuluhan tersebut, penyuluh akan lebih mengerti tentang metode - meode dalam hidroponik. Selan itu, sasaean dapat mengenallebih jauh tentnang nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman hidroponi beserta cara penanganan atau pemberian nutrisi secaraefektif.
    4. Nilai Pendidikan
    Nilai pendidikan dapat berupa teknik budidya Hidoponik.

    Nilai Berita
    a.Timeline
    Informasi pada artikel sudah sejak lama telah beredar di kalangan pelaku hidroponik, sehingga dapat dikatakan info yang terkandung dalam artikel tersebut tidak benar – benar baru. Namun, arikel tersebut tidak menjadi sebuah informasi yang basi, karena masih banyak orang – orang yang ingin mencari tahu atau kurang pengetahuan tentang hidroponik.
    b. Proximity
    Ditinjau dari nilai kedekatan, artikel tersebut dapat tidak dekat pada petani secara umum di Indonesia yang mayoritas melakukan penanaman pada lahan tanah. Hidroponik menggunakan biaya tambahan yang memang tidak murah dibandingkan dengan budidaya lahan tanah biasa. Hal terseut disebabkan oleh adanya perawatan – perawatan tanaman tambahan yang wajib diberikan ke tanaman dengan sistem budidaya hidroponik. Sehingga, hidroponik lebih cocok dan lebih dekat untuk petani di daerah perkotaan, yang menggunakan hidroponik sebagai hobi untuk bercocok tanam.
    c. Importance
    Informasi yang terkandung dalam artikel tersebut penting, karena memberikan info bagaimana menyediakan nutrisi yang tepat bagi tanaman hidroponik.
    d. Policy
    Artikel tersebut tidak memiliki kaitan dengan perubahan kebijakan atau kebijakan pemerintah yang sudah ada.
    e. Prominance
    Tidak ada informasi yang menyatakan keterlibatan orang terkemuka dalam artikel tersebut.
    f. Konsekuensi
    Tidak ada konsekuensi atau dampak yang signifikan bagi masyarakat yang terjadi sebagai akibat dari artikel terebut. Hal tersebut dikarenakan artikel tersebut tidak memiliki kerugian akibat membacanya, hanya terdapat manfaat – mafaat untuk meningkakan kesadaran bertani di perkotaan.
    g. Konflik
    Tidak terdapat pernyataan konflik dalam artikel tersebut, hanya permasalahan mendasar yang mengakibatkan munculnya ide seperti kekurangan informasi terhadap hidroponik.
    h. Development
    Tidak ada kaitannya dengan pembangunanan nasional yang dilakukan oleh pemerintah.
    i. Disaster and Crime
    Tidak mencakup sebuah bencana atau kriminalitas yang terjadi di sekitar.
    j. Sport
    Tidak memiliki hubungan dengan olahraga.
    k. Weather
    Tidak memiliki kaitan dengan perubahan cuaca atau iklim yang terjadi.
    l. Human Interest
    Tidak terdapat sisi kemanusian yang dapat membangkitkan emosi pembaca.

    BalasHapus